“ngopo e kok ngguyu dhewe”
Ungkapan ibukku setelah melihatku tertawa ketika
scroll2 twitter atau timeline line. Ya memang ibukku nggak tahu apa yang aku
lihat, sebuah lelucon yang memang mengundang tawa.
Tapi sadarkah, bahwa kehidupan kita semakin tidak lepas
dari hp. Handphone bukan menjadi sebuah kepentingan untuk hal – hal
berkomunikasi. Handphone sudah beralih menjadi kepentingan yang ya pokoknya
harus ada hp.
Semakin kesini semakin sadar bahwa kehidupan manusia
mulai diambil alih oleh dunia virtual, ia tak lagi menemukan kebahagiaan hidup
dalam dunia yang nyata, ia cenderung kecewa dengan apa yang dunia sudah lakukan
padanya. Di dalam dunia virtual ia lebih di hargai oleh orang2 yang bahkan
tidak tahu apakah orang beneran apa bukan, followers yang melimpah bukan
menjadikan kita banyak teman, ia hanya mitos di balik terselundupnya
keingintahuan akan dunia kita, keingintahuan pada privasi2 yang kita umbar.
Aku mengenal handphone dari kecil, dari merk siemens,
motorla, nokia sampai sekarang pasar dikuasi iphone Samsung, asus dan xiami,
tetapi aku mulai pegang hp waktu kelas 5 sd sekitar tahun 2010, hp yang aku
beli nokia 1600, sudah ada akses internet opera mini, dan waptrick. Waktu itu aku
sudah bikin email dan facebook dari tahun 2009. Pada masa itu facebook sungguh amat
terkenal, setiap temanku punya facebook, mulai beranjak ke sosmed sosmed lain
seperti twitter, plurk, myspace, foursquare dan lain sebagainya.
Entah aku tak tahu benar apa tidak, tetapi anak anak
sekarang yang masih tk pun sudah punya hp, ia sudah bisa scroll Instagram dan
buka youtube. Ya, keponakanku ada.
Apakah kamu kira anak kecil itu tidak cocok pegang2
hp? Menurutmu apakah kamu cocok pegang2 hp terus? Menurutku semua tidak. Jika
kamu bilang, orang dewasa sudah bisa membedakan prioritas dan hal lain, taek.
Masih banyak orang seumuran kita yang tidak menghargai orang lain dan malah
menghargai hp kita sendiri, seolah asik dalam dunia maya yang bahkan hanya
sebuah imajinatif bikinan para elite. Masih banyak orang yang asik dengan hpnya
ketika seminar, sekolah, dan hal hal macam diskusi lain. Dan masih banyak grup2
wasap orangtua yang bahkan tidak terlalu penting untuk dituliskan, ratusan chat
tiap hari, hmm.
Orang – orang sekarang mulai merubahkan pikiranya
bahwa apa yang berada di hp itu adalah kepentingan dan harus selalu berada pada
dirinya, orang orang cenderung menganggap bahwa hp sudah menjadi bagian dari
komunitas masyarakat yang mana telah tersematkan nyawa padanya. Mungkin jika
kamu tertawa ketika melihat sosmed dari hp di suatu wilayah di pedalaman yang
tidak tahu apa itu hp kamu akan ditertawakan seperti orang gila, dan memang
benar seharusnya, pikiran pikiran murni seperti itu yang telah hilang dari akal
kita karena ya pemikiran kita mulai terbelokkan karena kita menganggap keberadaan
hp.
Dan memang benar bahwa hp mendekatkan yang jauh tapi
menjauhkan yang dekat. Disini kita tahu bahwa kedewasaan menanggapi hp itu
harus mulai diperhatikan dan mulai dipelajarkan. Ya kalau tidak, kita tidak
lagi bisa menganggap manusia lain itu ada.