Selasa, 12 Februari 2019

TRAUMA BANGSA

Dan memang benar, bangsa ini masih menyimpan trauma masa lalu yang cukup tinggi untuk masalah G30S khususnya dengan hal hal yang berhubungan dengan pki dan gerakan gerakan kiri lainnya. Seakan akan trauma itu tak dapat/tak mau disembuhkan, dan sebenarnya memang trauma itu sudah untuk disembuhkan. Tapi, siapa yang membuat trauma ini? Ah yang benar saja.
Perdebatan antara kaum millennial dan kaum ‘tua’ yang mengalami masa kelam itu seolah - olah tak bisa mendapatkan titik temu. Saya bisa lihat dari argument pak kivlan zein dalam berbagai talkshow, terlihat bahwa ketakutan – ketakuan akan kebangkitan partai yang mengusung ideology komunisme itu.
Tapi apakah memang dalang dibalik G30S itu adalah partai dengan lambing palu arit yang melambankan kaum buruh dan petani itu? Di mahmilub (mahkamah militer luar biasa) tahun 1965, dari pengakuan Sudisman, tokoh pki yang tervonis human mati bahwa benar, petinggi – petinggi partai itu memang terlibat dalam rencana besar penggulingan orde lama itu, tetapi bukan partai yang terlibat. Diketahu bahwa dari pengakuan petinggi pki lainnya antara lain aidit, njono, sjam dll mereka bersedia dihukum mati asal jangan bubarkan partai, karena itu tidak sesuai dengan prinip demokrasi.
Tapi memang saya juga tak bisa menyalahkan pak kivlan, memang trauma ketika kita berada di posisi itu pasti tak bisa dirasakan generasi yang tidak merasakan hal yang sama.
Menurut saya komunisme memang ideologi yang sudah usang dan susah untuk dijalankan di dunia modern ini. Bisa kita lihat sekarang tiongkok saja sudah tidak murni menjalankan ideology komunisme. Sosialisme yang juga hampir mirip dengan komunisme saja sudah menjadi bukti bahwa negara - negara besar seperti uni soviet dan kuba tidak menjalankanya dengan baik, banyak proses – proses dalam sosialisme yang cenderung terlalu panjang dalam birokrasinya. Menyebabkan perekonomian dan angka taraf hidup rendah. Tapi memang negara – negara skandinavian memang berhasil menjalankan ideologi ini, karena iklim yang ekstrim dan kondisi alam yang menyulitkan menyebabkan etos kerja yang tinggi
Yang saya sesalkan dengan kondisi Indonesia adalah tidak bisa memberikan kondisi sejarah yang faktual dan transparan. Ya, memang ini peninggalan orde baru yang berusaha menutupi G30S karena berhubungan dengan tujuanya untuk menggulingkan orde lama itu, bagaimana mungkin, karena konflik di dalam angkatan darat, penculiknya angkatan darat, yang diculik angkatan darat, yang mengeksekusi juga angkatan darat, memang benar terlibat tokoh – tokoh pki dalam peristiwa itu, tapi mereka tidak sendiri. Yang diadili? Tokoh – tokoh pki, yang mendukung gerakan itu, yang menyandang gelar kader, anak cucu dan kerabat, sukarnois (ya memang para pendukung sukarno juga terseret kasus ini)
Padahal dalam wawancara  eksklusif dengan wartawan senior cindy adam, sukarno menyebutkan bahwa ia sama sekali bukan komunis, tetapi ia memang seorang sosialis. Sukarno memang menghilhami ajaran – ajaran marx dan mungkin sudah khatam dengan ajaranya. Menurut saya ia adalah penulis scenario terbaik dengan menghimpun nasakom dalam ideology marhaenismenya. Komunisme bisa saja bangkit walau ia sudah using, tapi pancasila adalah ideology terbaik untuk bangsa ini, hidup hiduplah 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar