Jumat, 15 November 2024

Era Kegelapan

November 15, 2024

Deflasi 5 bulan berturut turut yang menandakan daya beli masyarakat makin menurun. Masyarakat cenderung mengerem pengeluaran untuk hal hal primer. 


Di sisi lain fenomena lipstick effect cenderung membuat masyarakat membeli barang non essensial untuk memberikan kebahagiaan diri di tengah tekanan ekonomi, sayang hal itu yang digoreng buzzer goblok di aplikasi TikTok. 


Persaingan dagang dalam negeri juga makin berat karena pemerintah cenderung tak serius untuk membuat produk yang bisa berkompetisi dengan barang luar, juga dengan membuka keran impor barang barang murah china. 


Tahun depan, pajak kita dinaikkan menjadi 12%, dengan tanpa rasa bersalah atas hak yang seharusnya kita dapat. Sungguh kebijakan yang lebih mudah dibanding memberantas korupsi dan judol yang membuat uang kita hangus dan terbang ke luar negeri. 


Sedangkan, di belahan indonesia lainnya, wapresnya sedang bagi bagi susu dan membuat gimmick lapor laporan untuk mendongkrak popularitas karena tak bisa mikir strategis yang berpotensi menjadikan 2 matahari dalam pucuk kepemimpinan Indonesia.



Selamat datang, di era kegelapan😇

Selasa, 05 November 2024

Fokus Dengan Akibatnya, Bukan Sebabnya

November 05, 2024

Memang sedih ketika melihat masyarakat menggantungkan rezeki pada fenomena “mengemis” online. Seakan itu adalah cara termudah (dan memang benar) untuk mendapatkan uang. Setidaknya gunjingan datang dari mereka yang merasa kegiatan pembodohan itu menurunkan tingkat kognitif masyarakat. 


Sayangnya, bagi mereka yang berusaha untuk mencari dan memanfaatkan platform sosmed untuk menghasilkan cuan justru langsung dijerat berbagai tuduhan, paling utama karena keterkaitan dengan promosi judi online. Ya, mereka salah. Sayangnya, tak hanya mereka yang salah. 


Kebijakan yang seakan tebang pilih, mengamankan mereka yang punya bekingan, tak menyentuh mereka yang membayar. Oh betapa naasnya keadilan di negeri ini bisa dibeli.


Ketika penanganan hanya fokus pada akibat dan bukan sebab, ya kita tau sendiri bahwa itu tak akan kunjung selesai. Fokusnya hanya memoles citra, tak bermaksud mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemampuannya ada, kemauannya entah.