Selasa, 25 November 2014

Perselisihan Premium, Pertamax dan Solar.

November 25, 2014
"Kalau sudah cinta, jarak, uang, apapun tak menjadi masalah, jarak jauh pun masih dibilang searah."
Sama seperti kasus belakangan ini. Naiknya bbm kebijakan bapak Presiden Joko Widodo dari harga Rp 6500 menjadi Rp 8000. Banyak dampaknya, positif maupun negatif. Tapi ya sudah kadung, asal Presidenya Bapak Joko Widodo, ya monggo monggo saja. berbeda dengan sebelumnya. 
Diharapkan kenaikan harga bbm ini dapat berguna dengan mengalokasikan subsidi bbm ke pendidikan maupun kesehatan. Tetapi ya semua itu juga ada negatifnya, rakyat yang kurang mampu hanya bisa mengeluh dan pasrah, dengan penghasilan tak seberapa, masih dikurangi untuk beli bbm yang harganya naik. Produsen menaikkan harga, pemerintah juga yang bakal repot. Ya semobga, pemerintah dapat memikirkan yang terbaik untuk bangsa ini. Dan insyaallah itu kebijakan menuju Indonesia yang lebih baik.

Selasa, 30 September 2014

/de·mo·kra·si/

September 30, 2014
" pemerintahan yg seluruh rakyatnya turut serta memerintah dng perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat; 2 gagasan atau pandangan hidup yg mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yg sama bagi semua warga negara" (KBBI)

Sidang paripurna RUU Pilkada yang lalu menetapkan bahwa kepala daerah dipilih oleh DPRD. Dengan rincian banyak fraksi yang memilih untuk pilkada tak langsung. Partai Demokrat yang awalanya memilih atau mendukung pilkada langsung dengan syarat. Malah diikuti aksi walk out. Hal ini dinilai sebagai hal yang sudah disiapkan sebelumnya. Sebagai ketum Demokrat seharusnya mengingatkan anggotanya agar berjuang untuk pilkada langsung. Alasan yang dipublikasikan ya, karna anggaran yang meledak dan menghabiskan milyaran uang negara untuk sekali pemilihan umum daerah. Memang benar menghabiskan uang negara tapi keputusan ini menimbulkan banyak kecama dari berbagai pihak. Namun ada juga yang mendukung keputusan ini. Hal ini menyebabkan demokrasi di Indonesia hanyalah sebuah pajangan bukan sebagai hasil konkret yang akan dicapai. Kepala daerah yang dipilih oleh DPRD pun pastinya akan bermain uang dengan para anggota DPRD ini. Kalau kata pak Ahok " akar masalahnya bukan karna biaya yang tinggi, tapi nyogok 10 juta penduduk Indonesia kan capek mending nyogok ratusan DPRD" 

Ya mungkin sudah jalanya seperti ini. Kita sebagai anak muda berkewajiban untuk mendandani kepemerintahan Indonesia pada masa mendatang. Dan saya harap keputusan DPRD adalah keputusan yang insyaallah baik untuk bangsa Indonesia. Bukan karna kepentingan pribadi, kepentingan partai. Pertanggungjawaban mereka dengan tuhan kelak.

-Welcome to the old Indonesia-

gambar oleh (http://www.lintas.me/)

Senin, 23 Juni 2014

POLICIK

Juni 23, 2014
Politik. 

Memang identik muslihat muslihat liciknya. Semua dipertaruhkan demi kepentingan pribadi, kepentingan partai.Tak pandang bulu siapa yang diserang, babat semua tanpa ampun.

Tahun 2014 ini memang pesta demokrasi bangsa Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu pemilihan legislatif. Dilanjutkan dengan pemilihan Presiden yang akan di laksanakan 9 Juli mendatang. Koalisi - koalisi pun dibentuk. Dengan satu tujuan tapi beda jalan. Haha memang ambigu. Tapi begitulah

Black campaign atau negative campaign beredar dimana mana. Internet, Tv, Radio, Koran. Mulut ke mulut pun tak luput. Politik uang pun tak dilupakan untuk mendulang suara walaupun dengan cara tercela. Menyerang sana sini, dengan sifat fanatisme, semua dihilangkan, berpikiran semua benar walaupun itu salah. Tak bisa berpikir jernih memang. 
Debat Capres pun menjadi perbincangan menarik, muncul pengamat - pengamat politik amatir yang sepenuhnya 'ra dong' haha

Ada dua kandidat capres cawapres tahun ini, 1 Prabowo - Hatta, 2 Jokowi - Jusuf Kalla. Semua bagus, semua hebat dengan visi misi sendiri sendiri. Sekarang semua tergantung pribadi masing masing, jangan goyah dengan kampanye disana sini.  Tetap berprinsip, tetap berpendirian teguh dan jangan golput, karna suaramu menentukan bangsa ini 5 tahun ke depan, men!

Hanya satu pesan untuk Capres yang jadi nanti. "jangan lupakan visi misimu yang sudah kau umbar kemana - mana. yang sudah bisa mempengaruhi pemikiran rakyat, men"



Senin, 12 Mei 2014

Bukan masalah apa kendaraanku. Tapi bagaimana aku mengendarainya

Mei 12, 2014
Motor Gede (MOGE) istilahnya. 
Seperti halnya motor lainya tapi memeliki cc yang besar. 
Tak jarang hanya sebagian orang yang mampu membelinya karena harga yang cukup fantastis.
Pengguna moge patut bangga akan motor kesayanganya. Tapi tidak ketika mereka sudah di jalan.
Kebanggaanya justru membahayakan pengguna jalan lain.
Akhir - akhir ini di jogja terselenggara JBR atau Jogja Bikers Rendezvouz, atau semacam perkumpulan pengguna moge.

Kenapa di jogja? apa sebabnya? 
Perlu diketahui walikota jogja saat ini juga pemakai moge. Beliau pun yang mengundang para bikers ini.

Maksudnya memang baik, kegiatanya diisi dengan acara amal. 
Tapi tolong ketika di jalan hormati pengendara lain. Jangan hanya dengan modal uang lalu nyewa patwal kemana saja bisa seperti jalanya sendiri. 
Ugal ugalan tak karuan. Memang bukan semua, tapi kebanyakan. 

ini contohnya. Di jogja disediakan tempat hijau di semua perempatan. Guna yaitu untuk ruang tunggu sepeda. tapi mereka? santai ja.


NEK RA SABAR YO MABURO!



Tulisan ini hanya sekedar pemikiran saya. tidak bermaksud merugikan ataupun membela orang lain. Hanya kritik dan saran saja.