Selasa, 25 November 2014

Perselisihan Premium, Pertamax dan Solar.

"Kalau sudah cinta, jarak, uang, apapun tak menjadi masalah, jarak jauh pun masih dibilang searah."
Sama seperti kasus belakangan ini. Naiknya bbm kebijakan bapak Presiden Joko Widodo dari harga Rp 6500 menjadi Rp 8000. Banyak dampaknya, positif maupun negatif. Tapi ya sudah kadung, asal Presidenya Bapak Joko Widodo, ya monggo monggo saja. berbeda dengan sebelumnya. 
Diharapkan kenaikan harga bbm ini dapat berguna dengan mengalokasikan subsidi bbm ke pendidikan maupun kesehatan. Tetapi ya semua itu juga ada negatifnya, rakyat yang kurang mampu hanya bisa mengeluh dan pasrah, dengan penghasilan tak seberapa, masih dikurangi untuk beli bbm yang harganya naik. Produsen menaikkan harga, pemerintah juga yang bakal repot. Ya semobga, pemerintah dapat memikirkan yang terbaik untuk bangsa ini. Dan insyaallah itu kebijakan menuju Indonesia yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar