Rabu, 09 November 2016

Democracy talks




Demokrasi memang seharusnya begini. Jangan salahkan jika hasil yang berbeda adalah sebuah kesalahan. Bukan. Demokrasi adalah sifat dasar dalam batin manusia, bukan akal/pikiran. Ketidaksempurnaan demokrasi adalah ia membenarkan hal yang bukan seharusnya benar.

Dalam konteks ini saya jelaskan maksudnya, Demokrasi adalah bentuk hak suara atas banyaknya orang yang memilih entah dari background apapun. Kalau seseorang sudah memilih, ia sudah dianggap menghasilkan satu suara. Dan dalam pengartianya, suara itu bisa saja salah bisa saja benar. Berbeda jika, seseorang dalam background yang mendukung, membahas masalah tentang hal yang dikuasainya, itu pasti benar. Tetapi itu bukan demokrasi. 

Sebagai contoh kasus pertama, sekumpulan pedagang (semua bidang) membahas tentang kebutuhan bakso yang meningkat, semua memberikan suara meskipun ia adalah penjual mainan. Setidaknya ia memiliki yang selanjutnya disebut suara. Entah ia paham tentang bakso maupun tidak yang penting ia sudah mengeluarkan satu suara. 

Kasus kedua, sekumpulan pedagang bakso membahas tentang kebutuhan bakso yang meningkat. Disini akal dan pikiran sudah bekerja, karena ini adalah bidang dari background yang ditekuninya. Segala bentuk kekurangan/kelebihan sudah diperkirakan dan diperhitungkan. 

Sekarang jika contoh itu digabung dan menjadi, 1/5 pedagang adalah pedagan bakso, 4/5 bukan pedagang bakso. Untuk menghadapai masalah dalam negara demokrasi, semua pedagang memiliki hak suara dan pemenangnya adalah mereka yang kontra dengan kebijakan si pedagang bakso. 

Maka bisa diartikan, dalam negara demokrasi, sebuah keputusan yang sudah tercapai adalah benar dalam kasus demokrasi, tetapi salah dalam dampak kelebihan/kekuranganya. 


Yogyakarta, 9 November 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar