Rabu, 27 September 2017

JANCUK KON!



Sebenarnya tulisan ini adalah tulisan lama 3 minggu lalu, tapi tak apalah.

Saat bahasa bertemu, beradu dan saling dilantunkan. Saat itulah chemistry dalam batin seseorang mulai tumbuh. Menurutku inilah kekuatan bahasa.

Kekuatan magis karena garis keturunan yang sama, karena didikan bahsa yang sama. Dalam ha ini bahasa juga mempengaruhi cara mendidik seseorang.

Saat bahasa sama - sama dilantunkan, saat bahsaa yang sama keluar dari mulut, opik topik yang akan dibicarakan pun tidak jauh dari bahasa itu berasal.

Sejatinya kekuatan bahasa menyatukan hati saudara tua yang dari lahir tidak bertemu, menyatukan anak dari ibu yang berbeda menjadi satu.

Bahasa adalah kekuatan magis, karena di dalamnya terbawa kekuatan yang entah apa dapat membuat pelantunya semakin dekat.

Tapi kapan bahasa dapat semagis itu?
Menurutku bahasa menjadi begitu magis saat dilantunkan di negeri yang meyoritas orangnya tidak menggunakan bahasa itu.

Aku tinggal di negeri dimana jancuk adalah kata pelengkap. Bahasa memiliki keudukanya masing – masing menurut daerahnya masing masing, disini tidak ada pengaruh jika kita sebut mereka pantek, pilat, ataupun kalempong.

Menurutku, bahasa itu suatu hal abstrak yang punya kekuatan magis.

Malang, 27 Agustus 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar