Tentang dua tiang pancang yang gagah berdiriHarapan dan kenyataan sejatiTentang buah bibir manis di hatiUntuk siapapun buah hatiMereka bukan orang biasaBukan juga orang istimewaTapi orang yang selalu adaDalam suka duka rasaIzinkan kami pergiSecepatnya kami kembaliMembawa harapan yang terpatriUntuk perubahan yang berartiKami pamit duluAkan ada waktunya bertemuKetika harapan dan kenyataan bersatuUntuk bahagiamu dan bahagiakuKami menjauh sebentarMembawa harapan lebih besarDengan keyakinan yang lebih segarJuga kondisi yag lebih bugarSehat – sehatlahjiwa raga gagahhati yang tabahdan pikiran yang selalu bergairah.
Sabtu, 24 November 2018
DUA TIANG PANCANG
November 24, 2018
New
Kamis, 15 November 2018
BISIKAN SETAN
November 15, 2018
New
Setan setan mulai meracuniku,
Berbatu dan bersimbah darah,
Di atas sprei hitam kubenamkan tubuhku dalam ketidakmampuan
Menghadapi serangan dari para setan setanEntahlahAlarm sudah berbunyi
Telepon pun sudah berdering
Tapi lantunan tak dapan memekakakn telingaku
Tak dapat juga menggerakkan rahaku
Aku mati dalam dekapan setan
Aku sekarat dalam bisikan sesat
Aku belum juga sholat
ARTI SEDERHANA
November 15, 2018
New
Perjalanan itu tentang arti,
Bukan juga masalah gengsi
Tidak tergantung dimana
Tetapi dengan siapaAku tak butuh kemewahan
Juga tak butuh ketenaran
Aku mau yang sederhana
Seperti saat kau memandangku untuk yang pertamaDenganmu semua makna tercipta
Semua cerita bermula
Ada hati yang tak kunjung pergi
Ada doa yang tak juga hentiSesederhana diriku dan dirimu
Tak butuh yang lain untuk jadikan kita satu
Yang mengantarkan kita pada racauan tentang masa depan
Tentang cinta yang tak kunjung hilang.
Minggu, 21 Oktober 2018
PERJALANAN HATI II
Oktober 21, 2018
New
Pendakian
kali ini adalah pendakian yang sangat terdapat pelajaran bagiku. Aku belajar
kehidupan dari alam, dan memang alam
adalah tempat terbaik untuk belajar.
Lalu buat apa
naik gunung? Buat apa, bukan kenapa.
Kata
seseorang master taman nasional se-indonesia yang aku temui di basecamp, bahwa
naik gunung hanya untuk ngopi2 di ketinggian, itulah alasanya 1987 lalu. Lalu
kata seseorang lagi, naik gunung untuk mencari ketenangan hidup dalam
keselarasan dengan alam.
Tapi apalah
guna mencari ketenangan kalau keluarga mencemaskan kita di rumah?
H-1 aku baru
ijin ke ibuk untuk berangkat ke malang naik semeru, entah kenapa aku selalu tak
berani ijin jauh – jauh hari.
Walaupun
diijinkan dengan sepatah kata “diniati tadabbur alam, sebagai sarana
pembelajaran kebesaran Allah. Tetep taati peraturan untuk selalu bersama, dan
ojo lali ndonga” tapi tetap dalam hati ibuk mungin lebih menginginkan anaknya
di rumah.
Lalu buat apa
naik gunung?
Kalau kita
hanya menjadi manusia yang egois dengan alasan – alasan pembenaran kita
sendiri?
Dan ternyata
benar, tadabbur alam bukan hanya soal fisik alam semesta, bukan hanya bentangan
elok bumi allah tapi juga akal dan hati yang telah dikaruniakan pada setiap
insan. Disini aku belajar untuk memahami sifat seseorang, bagaimana dia dalam
kondisi terendahnya.
Aku juga
bertemu dengan bapak2 taman nasional yang berpikiran bahwa “bawa pulanglah
edelweiss itu, karena semakin dia dipotong semakin rimbun dia tumbuh. Yang
jangan itu bunga cantigi. Karena semua itu Cuma asal – asalan pencinta bonsai”
Ini pendakian
pertama kali aku menangis melihat matahari terbit. Aku tak tahu sebenarnya karena
apa aku bisa menangis melihat matahari terbit,
Sabtu, 06 Oktober 2018
GURAT ASA
Oktober 06, 2018
New
Paradoks sebuah usiaUsia jua takdir berkataMasalah hidup bukan aliranSebuah keputusan bukan asal jalanDua puluh tahun perayaanAkui bekal hidup masa depanApalah arti sebuah usiaNihil perubahan bermaknaIni masalah hegemoni budayaBelum tentu benar tapi sudah biasaOrang – orang tunduk denan saksamaBerbeda lalu dianggap gilaMeyakini adalah alasankuAtas keresahan pada jalan hidupkuMencari aman agar terlihatPadahal hampa yang dilakukanDua puluh tahun usiaHanya renungan tanpa lakukanDua puluh tahun usiaSemoga hidup semestinya berjalan
Rabu, 26 September 2018
20 TAHUN HIDUP
September 26, 2018
New
TIDAK ADA YANG ISTIMEWA, SEMUA BERJALAN DENGAN BAIK - BAIK SAJA, INSYAALLAH.
Senin, 30 Juli 2018
KEHIDUPAN VIRTUAL
Juli 30, 2018
New
“ngopo e kok ngguyu dhewe”
Ungkapan ibukku setelah melihatku tertawa ketika
scroll2 twitter atau timeline line. Ya memang ibukku nggak tahu apa yang aku
lihat, sebuah lelucon yang memang mengundang tawa.
Tapi sadarkah, bahwa kehidupan kita semakin tidak lepas
dari hp. Handphone bukan menjadi sebuah kepentingan untuk hal – hal
berkomunikasi. Handphone sudah beralih menjadi kepentingan yang ya pokoknya
harus ada hp.
Semakin kesini semakin sadar bahwa kehidupan manusia
mulai diambil alih oleh dunia virtual, ia tak lagi menemukan kebahagiaan hidup
dalam dunia yang nyata, ia cenderung kecewa dengan apa yang dunia sudah lakukan
padanya. Di dalam dunia virtual ia lebih di hargai oleh orang2 yang bahkan
tidak tahu apakah orang beneran apa bukan, followers yang melimpah bukan
menjadikan kita banyak teman, ia hanya mitos di balik terselundupnya
keingintahuan akan dunia kita, keingintahuan pada privasi2 yang kita umbar.
Aku mengenal handphone dari kecil, dari merk siemens,
motorla, nokia sampai sekarang pasar dikuasi iphone Samsung, asus dan xiami,
tetapi aku mulai pegang hp waktu kelas 5 sd sekitar tahun 2010, hp yang aku
beli nokia 1600, sudah ada akses internet opera mini, dan waptrick. Waktu itu aku
sudah bikin email dan facebook dari tahun 2009. Pada masa itu facebook sungguh amat
terkenal, setiap temanku punya facebook, mulai beranjak ke sosmed sosmed lain
seperti twitter, plurk, myspace, foursquare dan lain sebagainya.
Entah aku tak tahu benar apa tidak, tetapi anak anak
sekarang yang masih tk pun sudah punya hp, ia sudah bisa scroll Instagram dan
buka youtube. Ya, keponakanku ada.
Apakah kamu kira anak kecil itu tidak cocok pegang2
hp? Menurutmu apakah kamu cocok pegang2 hp terus? Menurutku semua tidak. Jika
kamu bilang, orang dewasa sudah bisa membedakan prioritas dan hal lain, taek.
Masih banyak orang seumuran kita yang tidak menghargai orang lain dan malah
menghargai hp kita sendiri, seolah asik dalam dunia maya yang bahkan hanya
sebuah imajinatif bikinan para elite. Masih banyak orang yang asik dengan hpnya
ketika seminar, sekolah, dan hal hal macam diskusi lain. Dan masih banyak grup2
wasap orangtua yang bahkan tidak terlalu penting untuk dituliskan, ratusan chat
tiap hari, hmm.
Orang – orang sekarang mulai merubahkan pikiranya
bahwa apa yang berada di hp itu adalah kepentingan dan harus selalu berada pada
dirinya, orang orang cenderung menganggap bahwa hp sudah menjadi bagian dari
komunitas masyarakat yang mana telah tersematkan nyawa padanya. Mungkin jika
kamu tertawa ketika melihat sosmed dari hp di suatu wilayah di pedalaman yang
tidak tahu apa itu hp kamu akan ditertawakan seperti orang gila, dan memang
benar seharusnya, pikiran pikiran murni seperti itu yang telah hilang dari akal
kita karena ya pemikiran kita mulai terbelokkan karena kita menganggap keberadaan
hp.
Dan memang benar bahwa hp mendekatkan yang jauh tapi
menjauhkan yang dekat. Disini kita tahu bahwa kedewasaan menanggapi hp itu
harus mulai diperhatikan dan mulai dipelajarkan. Ya kalau tidak, kita tidak
lagi bisa menganggap manusia lain itu ada.