Rabu, 31 Januari 2018

SOTO, JATI DIRIKU

Januari 31, 2018






Soto adalah asupan pertamaku dan bisa dibilang sudah mendarah daging di dalam tubuhku, mengalir dalam jiwa dan darahku. 

Dulu pertama kali masih ingat kalau tidak salah sebelum tk sekitar umur 3-4 tahun sudah sering diajak makan soto bapak & ibuk. Soto pertama ingatanku itu soto mbah katim, dulu jualnya setiap pagi di serambi utara masjid balaikota lama jogja jalan ahmad dahlan (sekarang jadi semacam galeri seni po opo kae) sotone cenderung soto bening daging sapi. Lalu kalau malam sering diajak ke soto sadari depan dinas pendidikan, letaknya di depan indomaret (dulu indomaret belum ada) sekitar tahun 2002/2003. Sekarang sudah pindah di barat bethesda lempuyangwangi. 

Setiap pergi ke rumah simbah di sanden ataupun banaran pun juga disempatin mampir di soto rejeki depan dinas pekerjaan umum bantul. Atau kalau enggak banyak pilihan di sepanjang jalan bantul, ada soto pak gimin, soto bu mul. Atau kalau nggak setelah nyebrang brosot ketemu soto pak gebol (rasane sih rodok aneh). 

Minggu pagiku rata – rata makan soto, dari kecil sampai sekarang masih sering ke soto pak marto, selesai makan biasanya beli majalah bobo. Kalau tutup biasanya pindah sebelahnya itu soto bu cip. Atau pindah ke soto kwali di jlan hos cokro (dulu masih di emperan jalan).

Malam. Soto malam punya daya tariknya sendiri, rasanya menyatu dengan dinginya angin malam di jogja, soto malam masa kecilku yaitu soto pak lentok pak sadari tadi yang ternyata simbahnya temaku, heuheu. Sekarang lebih sering ke soto lentok pak sadari di utara jokteng wetan. Lalu ada soto kudus di samping pasar sentul, sekrang sudah tutup. Dan lalu menemukan soto kudus baru di depan wanitatama. 

Sekolah. Sekolahku juga erat hubunganya dengan soto. Saat sd setiap pulang sekolah kadang suka ngajak mbakku makan soto kwali (cabang sisingamangaraja) ataupun ikut rame ramenya soto pak tur (dulu di depan intiscan jalan tamsis) lalu pindah utara pempek ulu bundar, tapi kayaknya sekarang sudah nggak ada. Atau kalau nggak mengetan lagi sampai terminal lama ketemu soto lamongan cak ngun. Memasuki dunia smp mulai mengenal soto lagi, karena rumahku ke smp 8 melewati jalan hayamwuruk, ketemua soto pak min, lalu di depan pasar lempuyangan menemui soto pak gareng, di plataran kridosono ketemu soto pak parmo, lalu ada soto pak dalbe di depan pizza hut. Lanjut lagi masuk dunia sma, ketemu soto mbak ning yang dulu ada di barat museum sonobudoyo (sekarang sudah pindah di depan edu hostel). lalu di sma ini mulai mendoktrin teman – teman untuk makan soto, seringnya ke soto lentok 21. 

Emperan. Emperan toko adalah awal mulanya soto berdiri, soto soto legenda bermula dari sana, dan tahun 2017 kemarin menemukan soto cak herman di depan societet tby dengan tempenya yang spesial. Di dekat situ juga ada soto pak muh di dalam pasar beringharjo (pak muh ki tanggaku).

Dinasti. Kamu tahu dinasti soto kadipiro? Wkw. Soto kadipiro 1 punya anak lalu menyebar jadi berbagai macam kadipiro lalu metal ada jadi soto pak slamet di gamping dekat rel kereta. Yang ternyata salah satu pemiliknya juga teman saya.

Setiap pergi ke rumah simbah di sanden ataupun banaran pun juga disempatin mampir di soto rejeki depan dinas pekerjaan umum bantul. Atau kalau enggak banyak pilihan di sepanjang jalan bantul, ada soto pak gimin, soto bu mul. Atau kalau nggak setelah nyebrang brosot ketemu soto pak gebol (rasane sih rodok aneh). 

Masuk dalam keluarga soto. Coto makassar, dulu dikenalkan coto ini sudah lama sekali, masih sd kalau nggak salah, harganya masih murah sekitar 7000/porsi, sekaran sudah 14000 saja. Soto betawi, yang dominan santanya dan telurnya. 

Tipikal soto. Tipikal soto di jogja terbagi beberapa macam, dan bebrapa yang dominan di antaranya
1.       Ayam kuah manis
2.       Ayam kuah kuning
3.       Sapi kuah bening

Menurutku soto itu istimewa, ia mewakili semua elemen. Ia adalah bentuk dari kebergaman, setiap daerah punya cita rasa sotonya sendiri, ia mewakili karakter dari setiap daerahnya. Dan bagiku, soto sudah lebih dari asupan gizi seimbang.


Selasa, 16 Januari 2018

MENGARTIKAN PERUBAHAN

Januari 16, 2018






Orang indonesia itu, mau perubahan tetapi tidak bisa menerima perubahan. 

Dalam hatinya terdapat kemauan berbeda dari apa yang sudah ada. Ia menuntut kesempurnaan dari apa yang ia sebut cacat. Ia mengharapkan kesejahteraan walau dirinya tidak siap untuk itu. Orang indonesia itu terdidik dari sifat seperti itu, yang selalu menghujat untuk memperbaiki dirinya, yang selalu mengkritik tanpa ada saran mengikuti. 

Aku, kamu, atau mereka sama saja, sama – sama orang indonesia. Sedikit banyak kita mempunyai sifat seperti itu. Sudahlah jangan munafik, toh aku juga tidak memaksamu untuk mencap dirimu buruk. 

Mereka adalah orang – orang yang vokal terhadap kezaliman, mereka yang peduli pada kesengsaraan. Mereka yang ingin perubahan tetapi tidak bisa menerima perubahan. Perubahan yang terus berubah dan tak diterima artinya bukan perubahan. Karna dalam konteksnya itu hanya bualan belaka. Kosong. Ia tidak bisa menerima orang lain melakukan hal yang bukan sesuai kehendaknya, ia-lah yang pertama kali menyalahkan orang itu, orang yang pertama kali mengkritik sesuatu. Tetapi ia tidak bisa menerima perubahan yang diberikan, ia terlalu kaku dan tak dapat untuk sesekali berpikiran bahwa jaman telah maju. 

Mereka tidak ingin terlibat agar karena ada orang yang bisa disalahkan, ketika semua tidak berjalan lancar. Ia perlu penghayatan dalam setiap sisi kehidupanya, yang mengantarkanya untuk tahu apa itu perubahan dengan perubahan. Perubahan yang sebenar – benarnya.

Orang indonesia itu mau hasil tanpa jalan. Ia mau kepastian tanpa ada rembugan. Ia ingin semua berjalan instan tanpa ikut campur tangan. Ia, orang indonesia. Dan orang indonesia itu salah satunya, Aku.

Yogyakarta, 16 Januari 2018

Minggu, 07 Januari 2018

SIKAP NETRAL

Januari 07, 2018
Saya nggak tahu ini apa, mungkin temen – tmen yang kuliah di jurusan psikologi atau yang banyak belajar tentang sosiologi bisa menjelaskan secara teoritis.
Keresahan ini saya dapati pertama kali ketika masa masa setelah pemilihan presiden 2014, yang dimenangkan jokowi. Intinya begini, orang – orang di jaman sekarang yang melihat bukti dari kerja presiden periode ini menjadi terpukau dan selalu menyanjung nyanjung, entah itu apa namanya dalam sosiologi, tetapi menurut saya ini suatu hal yang mengancam pergerakan demokrasi. Saat seseorang mulai mendapat berbagai kebahagiaan atau pemenuhan dalam hidupnya ia lalu melupakan sifat sifat buruk dari si pembawa kebahagiaan itu. Dan lalu menyalahkan bahwa apa yang didapat selain dari dia itu buruk. 
Saat jokowi sudah bisa menunjukkan hasil kerjanya, masyarakat seakan terhipnotis dan lalu melupakan apa saja tentangnya karena ia sudah bisa menghadirkan kepuasan pada masyarakat. Disini saya bukan menitik beratkan pada kerja jokowi. Tetapi sikap masyarakat yang seperti ini cenderung nantinya menjadi masyarakat yang close minded, yang nggak mau tahu lagi apapun karena ia percaya bahwa si pembawa kepuasan/kebahagiaan sudah membawakan kebahagiaan/kepuasan baginya.
Kasus lain yang saya dapati adalah transportasi online, melihat polemik yang terjadi anatara sopi ojek online, entah gojek, grab, uber, dan sopir angkot/taksi/ojek membuat masyarakat ikut bereaksi. Saya yakin 100% bahwa orang – orang yang pro dengan ojek/ taksi online adalah mereka yang menggunakan fasilitas ini, kenapa? Karena sudah say bilang tadi karena transportasi online telah membawa kebahagiaan/kepuasaan dalam dirinya. Dan ini buruk, ini buruk. Dalam hal ini, mereka lalu tidak bisa menjaga kenetralitasnya dalam berpendapat. Mereka tidak bisa menempatkan diri jikalau dalam posisi sopir angkot/taksi konvensional. Mereka cenderung close minded seperti yang saya bilang tadi. 
Mungkin seperti tadi memang sifat asli manusia, saya juga masih belum bisa sepenuhnya untuk tidak menjadi orang yang saya ceritakan tadi, tetapi dalam berpendapat alangkah baiknya kalau kita bisa lebih open minded, dan bisa menempatkan diri sesuai porsi masing – masing dan tidak terlalu condong pada satu golongan/kelompok tertentu. 

 Yogyakarta, 7 Januari 2018