Bapak lahir di
Sanden, tepatnya di kelurahan Murtigading. Kalau ingin ke tempat simbah
sandenku bisa dari Smp 1 Sanden lalu lurus saja ke selatan, sekitar 300 meter
ketemu BMT Artha Amanah di sisi kanan jalan, itulah rumah Bapakku. Bapak itu 5
bersaudara, punya adik laki laki 2, dan adik permpuan 2, artinya bapakku putra
sulung. Om Tri tinggal di
Depok Jawa Barat, Om Qomaru tinggal di rumah Sanden bersama Simbah, bulik Niken
tinggal ikut suaminya di Sentolo, Bulik Sinta tinggal Di Bogor Jawa Barat.
Keluarga Bapak ini dari Kakek Buyutnya disebut Bani Saleh, Kakek dari simbah
putra Bani Abdul Salam, sedangkan dari simba putri Bani Atmosuwito. Kenapa
hanya tiga? Karena simbah ku putra dan putri itu keponakan.
- · Masa kecil
Masa kecil bapak
dihabiskan di Sanden, Celep, dan Sangkeh. Celep adalah rumah Simbah putri,
sedangkan Sangkeh adalah rumah dari Simbahnya bapak dari simbahku yang laki –
laki. Fyi di Celep ini terbentang percabangan kali winongo dan disana juga ada
gejlik, dulu bapak sering berenang disana, sekarang arinya sudah berwarna
coklat dan tak layak untuk direnangi. Kalau di Sangkeh kata bapak dulu suka
mainan jailangkung, kata bapak dulu bisa benar – benar bisa berinteraksi.
Bapak sekolah di
SD Sanden 1, yang letaknya hanya 7 meter dari rumah simbah ke arah tenggara.
Masa SMP dihabiskan ........ dan masa SMA merantau ke yojo untuk bersekolah di
SMA Muhammadiyah 1, Yogyakarta, dulu muhi masih terletak di 40an sebelum pindah
ke lokasi saat ini. Pada saat SMA inilah bapak tinggal di rumah simbah yang di
kutho.
Waktu semasa SMA
inilah bapak mulai aktif di Muhammadiyah, bergabung dengan IPM cabang
Yogyakarta untuk kemudian nanti saat kuliah melanjutkan di IMM. Bapak kuliah di
IKIP Negeri yang saat ini UNY. Dan IMM lah bapak jadi kenal dengan ibukku.
- · Kepribadian
Menurutku bapak
bukan tipe orang yang suka bicara, bicaranya hanya seperlunya. Jadi memang bapak juga tukang mengambil keputusan di rumah, termasuk juga dengan anak - anaknya. Bapak suka
membaca, banyak buku di rumah itu sumbangan dari bapak. Dari mulai buku fiqih,
khotbah, tasawuf, motivasi sampai teknik penanaman, tata letak rumah dsb. Untuk
hal menulis menurutku masih kalah dengan ibuk yang suka menulis kapanpun dan
dimanapun.
Bapakku orang
yang kreatif, apapun bisa dia buat, dulu waktu SD ketika suruh buat prakarya,
bapak yang membuatkanku mobil – mobil, rumah rumahan.
Bapakku ini
lebih rapi daripada ibukku. Semua barang tertata dengan baik di rumah. Kalau
mau cari apa – apa mudah karena semua kembali ke tempatnya. Gunting, senter,
tang atau palu dirumahkan sesuai rumahnya masing masing.
- · Skill
Sebagai kepala
rumah tangga bapak punya skill kebapakan yang memang harus dipunyai oleh setiap
bapak di dunia. Dari instalasi listrik, masang plafon, ngganti gendeng, ngganti
sanyo, potong rumput, bikin pagar daan masih banyak lagi.
Selain dalam
skill kebapakan, bapak juga punya skill keibuan (?) bapak suka masak, seringnya
masak tumisan, mie lethek, nggodog telo. Kalau diperhatikan jurus bapak dalam
memasak itu, kemiri dan ketumbar. Rasa ketumbar pasti selalu terasa dalam
setiap masakanya. Mungkin bapak pernah ada kisah dengan ketumbar. Lain dapur,
waktu kecil yang mandiin saya juga bapak soalnya waktu pagi ibuk memasak dan
bapak memandikan saya. Kata mbak Ipah dulu waktu ia kecil juga begitu, katanya
bapak juga yang ngelabang rambutnya dan kelabangnya itu sangat kuat.
- · Hobi
Menurutku bapak suka membuat
sesuatu, enah apa itu, tapi yang paling sering yaitu membuat dari bahan kayu,
seperti meja, kursi, rak buku. Ia punya peralatan yang terbilang cukup lengkap
ada bor listrik, pasah listrik, gergaji listrik.
Untuk masalah makanan, bapak nggak
suka makanan – makanan jaman now, aku belum pernah melihat bapak makan indomie,
kalau membuat indomie pasti hanya dipakai mienya saja dan bumbunya buat
sendiri. Steak, pizza dan hal semacamnya juga nggak suka. Tetapi kalau makanan –
makanan legendaris di jogja, bias dibilang bapak yang mengenalkan kami dengan
itu. Mulai dari Soto Rejek, Soto pak Slamet, Ingkung Pajangan, Mangut Lele,
Sate Karang, dan baanyak lainya.
- · Tugas dan Tanggung Jawab
Selain sebagai kepala rumah tangga,
bapak juga baru diamanahi sebagai RW, merangkap Ketua Takmir yang sudah ada
sejak aku masih kecil. Di kampungku itu agak aneh memang, untuk ketua takmir,
bapak sudah dari awal 2000an sampai sekarang nggak pernah ganti, untuk Ketua RW
seharusnya menurutku tidak bias kalau merangkap Ketua Takmir, tapi ya kemarin
kata ibuk waktu voting pada mengajukan bapak.
Semoga bapak selalu diberi kesehatan
dan panjang umur selalu! Amiin.