Minggu, 15 September 2019

PARAMETER BAIK

Tidak ada parameter menjadi manusia baik, ataupun manusia yang bisa diterima semua orang. Menjadi manusia adalah persoalan berhubungan dengan manusia lain.
Jika nabi adalah parameter sebagai orang baik, maka orang yang menjadi jadikan dirinya nabi adalah keterbalikan dari semua sifat itu, karena sesungguhnya, menjadinya adalah keniscayaan.
Nabi Muhammad adalah bentuk manusia dengan kekurang tetapi dengan kekuranganya itu ia dapat menjadikanya sempurna, kata cak pun. Aku pun setuju.
Mudah menjadi manusia yang hidup di dunia ini, tetapi sulit menajdi manusia yang menghidupi bagi manusia manusia lain. Dari sini muncul sifat yang beranak dari kata menghidupi, entah itu belas kasih, baik hati, menghargai atau apapun jenis kata thoyibah lainya untuk mendeskripsikan stereotype orang yang baik.
Menjadi manusia adalah pelajaran bagi manusia di dunia, ia boleh saja menjadi goal, ataupun hanya alasan untuk sekedar hidup, seperti kata hamka, Kalau hidup sekedar hidup babi di hutan juga hidup, kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja.
Itu pilihan bagaimana kamu akan memaknai hidup sebagai manusia 60 tahun ini, hanya hidup dengan dasar ‘sekedar’ ataukah dengan idealism dan prinsip yang kau junjung sampai mati. Menjadi manusia bebal yang juga apatis ataukah ia yang menerima semua apa yang terjadi pada hidupnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar