Biasanya kalau ulang tahun aku lumayan rajin menulis setiap tahunnya. Mengenai apa yang sedan dirasakan, apa yang sedang dijalani, atau apa yang ingin dikejar. Setiap tahun mengajarkan hal yang berbeda, hal yang harusnya bisa membuat kita lebih kuat.
Awalnya aku tak percaya adanya quarter life crisis, walaupun sejatinya umur manusia tak bisa diprediksi tetapi permasalahan seperti yang terjadi nggak hanya untuk mereka yang berusia 22-25 tahun.
Tapi setelah baca lagi sebenarnya cukup masuk akal. Ketika orang dihadapkan pada kondisi yang sudah terbangun oleh hegemoni budaya terhadap usia manusia. Babak babak pada manusia yang telah tertanam pada setiap kepala, membuat bubble pada pandangan orang terhadap orang lain.
Beberapa tahun lalu aku tidak terlalu menganggap ulang tahun sebagai hal yang sakral, yaudah aja gitu. Tetapi semakin kesini, rasa-rasanya memasuki babak baru menjadikan kita lebih bersyukur atas apa yang terjadi selama setahun ke belakang.
Segala permasalahan dari karir hingga cinta, selalu menguatkan dan semoga menguatkan setiap tahunnya.
Tahun ini lumayan complicated, bergolak perasaan pada diri sendiri atas apa yang telah diperjuangkan terhadap yang didapatkan. Ketakutan akan suatu hal yang membuat tidak bisa bergerak, sangat menjengkelkan.
Aku tak tahu jawaban yang pasti. Penyesalan juga pasti terjadi, tetapi yang perlu diingat, minimalkan penyesalan dengan segala upaya-upaya baik yang kau berikan untuk orang lain. Cukup menjadi baik, cukup kontrol apa yang bisa dikontrol, karena perasaan orang lain tak bisa dikontrol.
Jakarta, 26 September 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar